Popularitas, nama besar dan kekayaan yang melimpah ternyata tak menjamin seseorang untuk bisa meraih kebahagiaan. Hal ini banyak dibuktikan dengan banyaknya kejadian yang menimpa para pesohor jagat ini.
Para selebritis dunia meski telah memiliki hampir semua kenikmatan duniawi mulai dari nama ngetop hingga uang yang banyak namun dalam kehidupannya masih sering dilanda gelisah terus menerus. Selama kehidupan mereka yang bergelimang harta mereka didera perasaan tidak pernah puas sehingga menyebabkan depresi. Para selebritis itu kemudian justru banyak yang bunuh diri pada saat karir mereka sedang di atas.
Penyanyi legendaris Elvis Priestley yang merupakan Raja Rock and Roll dunia. Tidak ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Wajahnya yang ganteng serta suaranya yang merdu banyak memikat hati kaum hawa yang jadi penggemarnya. Karya-karyanya abadi sepanjang masa, namanya juga sangat dikenal di seluruh dunia. Namun kematiannya sungguh misterius tanpa tahu apa penyebabnya. Namun kabar selentingan yang beredar menyebutkan jika Elvis diperkirakan meninggal akibat bunuh diri.
Sungguh suatu ironi kehidupan. Berbeda dengan Elvis berbeda pula dengan Kurt Cobain. Sang vokalis dan gitaris band Nirvana ini meninggal dunia karena bunuh diri dengan pistolnya. Ia ditemukan di apartemennya dengan kepala bersimbah darah. Kurt Cobain disinyalir menderita kecanduan narkoba akibat depresi berkepanjangan yang menderanya.
Masih banyak lagi selebritis dunia yang berada dalam ujung kematian dengan cara yang mengenaskan. Freddy Mercury, Marlyn Monroe dan yang terakhir Michael Jackson. Meski Michael Jackson kematiannya bukan karena bunuh diri, namun berita yang beredar menyebutkan bahwa ia meninggal karena over dosis obat anti depresi.
Mengapa selebritis dunia banyak yang meninggal karena Depresi? Beberapa psikolog berpendapat, kadang seseorang merasa justru kesepian dan kehilangan karena popularitasnya mencapai puncak. Mereka menjadi merasa sangat hebat tanpa diimbangi dengan kepribadian yang kuat. Akibatnya manajemen kepribadiannya berantakan. Rasa jenuh yang terus menerus membuat mereka sering melarikan diri dengan narkoba. Mereka merasa tak punya teman untuk berbagi dan akibatnya mereka mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.
Para selebritis dunia meski telah memiliki hampir semua kenikmatan duniawi mulai dari nama ngetop hingga uang yang banyak namun dalam kehidupannya masih sering dilanda gelisah terus menerus. Selama kehidupan mereka yang bergelimang harta mereka didera perasaan tidak pernah puas sehingga menyebabkan depresi. Para selebritis itu kemudian justru banyak yang bunuh diri pada saat karir mereka sedang di atas.
Penyanyi legendaris Elvis Priestley yang merupakan Raja Rock and Roll dunia. Tidak ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Wajahnya yang ganteng serta suaranya yang merdu banyak memikat hati kaum hawa yang jadi penggemarnya. Karya-karyanya abadi sepanjang masa, namanya juga sangat dikenal di seluruh dunia. Namun kematiannya sungguh misterius tanpa tahu apa penyebabnya. Namun kabar selentingan yang beredar menyebutkan jika Elvis diperkirakan meninggal akibat bunuh diri.
Sungguh suatu ironi kehidupan. Berbeda dengan Elvis berbeda pula dengan Kurt Cobain. Sang vokalis dan gitaris band Nirvana ini meninggal dunia karena bunuh diri dengan pistolnya. Ia ditemukan di apartemennya dengan kepala bersimbah darah. Kurt Cobain disinyalir menderita kecanduan narkoba akibat depresi berkepanjangan yang menderanya.
Masih banyak lagi selebritis dunia yang berada dalam ujung kematian dengan cara yang mengenaskan. Freddy Mercury, Marlyn Monroe dan yang terakhir Michael Jackson. Meski Michael Jackson kematiannya bukan karena bunuh diri, namun berita yang beredar menyebutkan bahwa ia meninggal karena over dosis obat anti depresi.
Mengapa selebritis dunia banyak yang meninggal karena Depresi? Beberapa psikolog berpendapat, kadang seseorang merasa justru kesepian dan kehilangan karena popularitasnya mencapai puncak. Mereka menjadi merasa sangat hebat tanpa diimbangi dengan kepribadian yang kuat. Akibatnya manajemen kepribadiannya berantakan. Rasa jenuh yang terus menerus membuat mereka sering melarikan diri dengan narkoba. Mereka merasa tak punya teman untuk berbagi dan akibatnya mereka mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.
0 komentar:
Posting Komentar